15 Alasan Anak Angkat Alm Buya Hamka “Jusuf Hamka” Lebih Tepat Jadi Cagub dan Berpeluang Mengalahkan Anies Baswedan

Foto-INT/IST

NAMA Jusuf Hamka diusulkan oleh Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto, untuk mendampingi Kaesang jika ia maju sebagai Cagub pada Pilkada Jakarta November 2024 mendatang

Oleh : Sugiyanto (SGY)
Aktivis Senior Jakarta

Kemunculan nama H. Mohammad Jusuf Hamka sebagai calon wakil gubernur (Cawagub) Jakarta untuk mendampingi Kaesang Pangarep sebagai calon gubernur (Cagub) cukup mengejutkan publik. Hal ini karena, partai Golongan Karya (Golkar) telah mempertimbangkan Ridwan Kamil, Erwin Aksa, dan Ahmed Zaki Iskandar untuk maju pada Pilkada Jakarta 2024. 

Dalam konteks ini, saya menilai partai Golkar tepat memunculkan nama baru seperti Jusuf Hamka untuk Pilkada Jakarta 2024. Bahkan berdasarkan analisis saya, Jusuf Hamka lebih tepat untuk diusung Golkar sebagai Cagub dan Kaesang Pangarep sebagai Cawagubnya. 

Alasannya, selain jumlah kursi Golkar di Jakarta lebih banyak (10 kursi) dari Partai Solidaritas Indonesia atau PSI, (8 kursi), Jusuf Hamka sendiri juga lebih berpengalaman dan berpeluang memenangkan Pilkada Jakarta 2024 untuk mengalahkan calon gubernur kuat Anies Rasyid Baswedan dan lainnya.

Berdasarkan hasil analisis saya, setidaknya terdapat 15 (lima belas) alasan yang membuat H. Mohammad Jusuf Hamka berpeluang menang mengalahkan Cagub Anies Baswedan pada Pilkada Jakarta 2024.

Pertama, “Jusuf Hamka Adalah Anak Angkat dari Ulama Besar Almarhum (Alm) Buya Hamka.” Sebagai anak angkat dari ulama besar Alm Buya Hamka, Jusuf Hamka memiliki kedekatan dengan tokoh agama yang sangat dihormati di Indonesia. Hal ini memberikan pengaruh positif terhadap citranya di kalangan pemilih yang menghormati nilai-nilai keagamaan. Jusuf Hamka sendiri adalah seorang mualaf yang diislamkan langsung oleh Ulama Besar Alm Buya Hamka. 

Kedua, “Warisan Nilai-Nilai Keagamaan.” Jusuf Hamka diyakini mewarisi nilai-nilai keagamaan dan moral yang diajarkan oleh Alm Buya Hamka. Hal ini dapat menjadi landasan kuat bagi Jusuf Hamka dalam menjalankan pemerintahan yang bersih dan adil. Ini bisa menjadi daya tarik bagi pemilih yang menginginkan pemimpin yang berintegritas tinggi.

Ketiga, “Kepedulian Sosial Tinggi.” Mengikuti jejak Alm Buya Hamka, Jusuf Hamka dikenal memiliki kepedulian sosial yang tinggi. Ia sering terlibat dalam kegiatan amal dan bantuan sosial, yang dapat meningkatkan citra positifnya di mata masyarakat Jakarta.

Keempat, “Komunikasi yang Baik dengan Masyarakat.” Pengaruh Alm Buya Hamka yang kuat dalam hal retorika dan komunikasi bisa diwarisi oleh Jusuf Hamka. Kemampuan berkomunikasi dengan baik dan empati terhadap masalah masyarakat dapat meningkatkan popularitas dan kepercayaan publik.

Kelima, “Integritas dan Moralitas.” Nama Alm Buya Hamka identik dengan integritas dan moralitas yang tinggi. Jusuf Hamka, sebagai anak angkatnya, diharapkan membawa nilai-nilai ini dalam kepemimpinannya, memberikan alternatif yang bersih dan terpercaya bagi pemilih Jakarta.

Keenam, “Dukungan dari Kalangan Religius.” Dukungan dari kalangan religius bisa menjadi faktor penentu dalam Pilkada Jakarta. Identitas Jusuf Hamka sebagai anak angkat Alm Buya Hamka dapat menarik simpati dan dukungan dari kelompok pemilih yang religius.

Ketujuh, “Reputasi Pengusaha Sukses.” Selain kedekatannya dengan Alm Buya Hamka, Jusuf Hamka juga dikenal sebagai pengusaha sukses. Kemampuan manajerialnya dapat memberikan keyakinan kepada pemilih bahwa ia mampu mengelola Jakarta dengan efektif dan efisien.

Kedelapan, “Inovasi dalam Infrastruktur.” Sebagai pengusaha yang bergerak di sektor infrastruktur, Jusuf Hamka memiliki visi yang jelas dalam pembangunan infrastruktur kota. Pengalamannya bisa memberikan solusi konkret untuk perbaikan infrastruktur Jakarta.

Kesembilan, “Jaringan Bisnis yang Luas.” Berbekal kejujuran seperti yang diajarkan Buya Hamka, Jusuf Hamka berhasil menciptakan jaringan bisnis yang luas. Hal ini memungkinkan Jusuf Hamka untuk menggalang dukungan dari berbagai kalangan, termasuk para pengusaha besar yang memiliki pengaruh signifikan dalam perekonomian Jakarta.

Kesepuluh, “Pengalaman Internasional.” Jusuf Hamka memiliki pengalaman di kancah internasional yang memberikan wawasan global yang bisa diterapkan dalam pengelolaan kota Jakarta. Perspektif internasional ini bisa membantu Jakarta menjadi kota yang lebih modern dan kompetitif di kancah global.

Kesebelas, “Jaringan Bisnis yang Luas.” Berbekal kejujuran seperti yang diajarkan Alm Buya Hamka, Jusuf Hamka berhasil menciptakan jaringan bisnis yang luas. Hal ini memungkinkan Jusuf Hamka untuk menggalang dukungan dari berbagai kalangan, termasuk para pengusaha besar yang memiliki pengaruh signifikan dalam perekonomian Jakarta.

Kedua belas, “Kemampuan Manajerial Terbukti.” Jusuf Hamka telah terbukti memiliki kemampuan manajerial dalam mengelola berbagai perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa ia memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk mengelola kota besar seperti Jakarta. Ini dapat meyakinkan pemilih bahwa ia mampu menangani kompleksitas administrasi kota

Ketiga belas, “Dukungan dari Generasi Muda.” Banyak generasi muda yang mendukung perubahan dan inovasi. Jusuf Hamka, dengan visi modern dan progresifnya, dapat menarik dukungan dari kelompok pemilih muda yang menginginkan pemimpin yang mampu membawa perubahan nyata.

Keempat belas, “Komitmen terhadap Keadilan Sosial.” Komitmen Jusuf Hamka terhadap keadilan sosial dan pengurangan kesenjangan ekonomi dapat menarik pemilih dari kalangan bawah dan menengah. Program-program yang pro-rakyat bisa menjadi daya tarik kuat dalam kampanyenya.

Kelima belas,, “Kharisma dan Kepemimpinan.”Warisan karisma Alm Buya Hamka dapat memberikan keunggulan tersendiri bagi Jusuf Hamka. Kemampuan memimpin dengan visi yang jelas dan inspiratif dapat menjadikannya pilihan yang kuat untuk mengalahkan Cagub kuat, Anies Baswedan dalam Pilkada Jakarta.

Tulisan atau artikel ini dibuat karena nama Jusuf Hamka belakangan ini memang sedang naik daun dalam kancah politik Pilkada Jakarta 2024. Hal ini karena, dalam jumpa pers usai bertemu Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep, di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar pada Kamis (11/7/24), Airlangga Hartarto tiba-tiba menyodorkan Jusuf Hamka sebagai calon wakil gubernur (Cawagub) Jakarta.

Nama Jusuf Hamka diusulkan oleh Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto, untuk mendampingi Kaesang jika ia maju sebagai Cagub pada Pilkada Jakarta November 2024 mendatang. Meskipun begitu, Kaesang Pangarep masih belum menentukan langkah politiknya dalam Pilkada 2024.