Protes Hukum Rajam bagi LGBT, Clooney Serukan Boikot 9 Hotel Milik Sultan Brunei

George Clooney. (Foto: Female First)

Los Angeles, Dekannews- Aktor Hollywood George Clooney menyerukan untuk memboikot sembilan hotel mewah yang terhubung dengan Brunei Darussalam.

Seruan itu disampaikan sebagai bentuk protes terhadap aturan yang diberlakukan pemerintahan Brunei terhadap homoseksual dan perzinaan.

Seperti dikutip dari BBC, Senin (1/4/2019), Clooney menilai, aturan tersebut melanggar UU Hak Asasi Manusia (HAM).

"Saat ini kita kembali melihat dunia kembali pada otoritarianisme," katanya.

Ia menilai, Brunei adalah sebuah negara monarki, dan ia pun percaya kalau seruannya untuk melakukan boikot, tidak akan berpengaruh banyak pada pemberlakuan UU itu.

"Tapi apakah kita akan diam, dan membiarkian terjadinya pelanggaran hak asasi manusia ini?" katanya.

Menurut informasi, ada beberapa hotel top dunia yang sahamnya juga dimiliki oleh Sultan Brunei Darussalam, Sultan Hassanal Bolkiah. Hotel dimaksud di antaranya Dorchester Hotel di London dan Beverly Hills Hotel di Los Angeles.

"Saya sudah pernah tinggal di hotel tersebut. Saya waktu itu tidak tahu siapa yang memilikinya," kata Clooney.

Ia mengakui, kini ia menyadari bahwa setiap kali setiap orang menginap, mengadakan pertemuan atau makan di salah satu dari sembilan hotel iitu, maka mereka memasukkan uang langsung ke kantong orang-orang yang memilih untuk melempar batu dan mencambuk warga negara mereka sendiri yang terlibat LGBT.

"Ini mengecewakan," tegasnya.

Seperti diketahui, Brunei Darussalam akan menerapkan hukum rajam dan cambuk bagi warga Muslim di negaranya yang terbukti melakukan hubungan seksual sejenis, perzinahan, tindakan sodomi dan pemerkosaan.

Peraturan ini berlaku mulai Rabu (2/4/2019).